Impian
untuk memiliki sebuah keluarga yang utuh dengan kehadiran anak adalah dambaan
setiap pasangan suami istri. Selain menambah keceriaan dalam keluarga, anak
merupakan penerus keturunan orang tua. Setiap orang tua tentu menginginkan yang
terbaik untuk anak-anak agar anak-anak mereka bisa menjadi kebanggaan di masa
yang akan datang. Maka, butuh rencana dan persiapan yang lebih matang agar
segalanya bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Untuk itu, saya mencoba
mengumpulkan beberapa informasi yang bisa menunjang keinginan saya mendapatkan
anak-anak yang bisa dibanggakan dalam segala hal. Berbagai macam himbauan dan
iklan layanan masyarakat yang sering diputar di setiap acara televisi, semakin
mendorong keingintahuan saya tentang pentingnya sebuah perencanaan untuk
memiliki anak. Selain dari pengalaman orang-orang terdekat, media masa seperti televisi,
internet, majalah dan buku menjadi sumber informasi buat saya. Dari hasil penelusuran
singkat yang saya lakukan, berbagai informasi penting membantu menjawab rasa
penasaran dan menambah ilmu yang nantinya akan bermanfaat untuk saya sebagai
calon ibu. Informasi seperti perencanaan kehamilan, usaha dan nutrisi untuk ibu
hamil sampai ibu melahirkan serta menyusui sampai membesarkan anak menjadi semakin
jelas.
Sebagai
calon orang tua, saya menginginkan anak yang cerdas dan aktif. Anak yang cerdas
tentu akan semakin mudah bagi kita dalam mengarahkan dan mendidiknya. Dahulu
saya berfikir pengaruh faktor genetik sangat penting dalam kecerdasan anak.
Tetapi setelah mengumpulkan informasi, banyak cara yang bisa kita lakukan untuk
meningkatkan kecerdasan anak. Selain dari faktor genetik, nutrisi juga mempengaruhi
perkembangan otak anak. Tidak hanya dari kecukupan nutrisi yang diberikan
setelah anak lahir, tetapi juga saat anak berada dalam kandungan. Selain dari
kecukupan nutrisi bagi ibu hamil, usaha lain untuk membantu perkembangan otak
anak dengan menjaga kesehatan dan kebugaran dari seorang ibu. Senam hamil
misalnya, berbagai gerakan dirancang untuk menjaga kondisi bayi agar terjaga
dan ibu merasa bugar. Selain senam, terapi musik klasik merupakan alternatif
lain untuk membantu perkembangan otak janin. Penting untuk diketahui,
perkembangan otak anak dimulai dari semenjak anak berada di dalam kandungan, dan
akan semakin aktif ketika anak berumur 0-2 tahun. Pada masa ini terjadi
perkembangan otak yang cepat, dan akan melambat hingga umur 5 tahun walaupun
masih ada perkembangan. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Ir. H. Hardinsyah, MS., Guru
besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, yang terdapat dalam sebuah artikel di Kompas Online. Hal ini
membuktikan bahwa, otak anak membutuhkan nutrisi lengkap yang harus dipenuhi
seorang ibu.
Dari
sekian banyak nutrisi yang saya ketahui, Air Susu Ibu (ASI) menjadi hal yang
menarik untuk saya paparkan dalam artikel ini. Banyak cara dalam masyarakat
untuk menghasilkan ASI yang berkualitas dan berlimpah. Diantaranya,
memanfaatkan fungsi daun katuk dan vitamin perangsang ASI bagi ibu yang tidak
menghasilkan ASI. Kita juga sering mendengar pemberian ASI ekslusif sampai bayi
berusia 6 bulan. Walaupun sudah di sarankan dokter, masih banyak seorang ibu
mengabaikan hal ini. Berbagai alasan seperti kesehatan, kesibukan, bahkan untuk
menjaga penampilan menjadi alasan seorang ibu untuk memberikan bayi mereka susu
formula.
Beberapa
kendala dalam pemberian ASI menjadi masalah sebagian wanita. Dengan kemajuan
zaman, berbagai cara bisa dilakukan oleh ibu-ibu yang disibukan oleh kerjaan
sehingga bisa memberikan ASI pada si buah hati. Ada yang menggunakan jasa
pengantar ASI untuk anak mereka, ada yang tergabung dalam komunitas Bank ASI,
serta akhir-akhir ini ada forum yang menamakan diri mereka ayah ASI. Tentu hal
ini akan membantu para ibu yang disibukan dengan kerjaan untuk memberikan ASI
ekslusif kepada bayi. Contonya, Jasa pengantar ASI atau ojek ASI.
Di mana pun si ibu berada ojek ASI siap menjemput ASI dan segera mengantarkannya
kepada bayi. Hal ini akan sangat membantu ibu-ibu yang berprofesi sebagai
wanita karir untuk memberikan ASI eksklusif.
Selanjutnya komunitas
Bank ASI. Dalam komunitas ini, para ibu dapat memperoleh pengetahuan seputar
penyimpanan ASI. ASI disimpan dalam botol kaca khusus di dalam kulkas dengan
suhu yang sudah diatur dengan mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun sebagai
penanda ASI. Penyimpanan ASI dengan cara seperti ini bisa bertahan hingga 2-3
bulan. Cara ini biasa dilakukan oleh ibu yang mempunyai ASI melimpah dan ketika
mereka sibuk, kapan pun bayinya membutuhkan, ASI sudah bisa diberikan dengan
cara menghangatkannya terlebih dahulu. Sedangkan bagi ibu yang kurang
menghasilkan ASI dapat memanfaatkan jasa Bank ASI. Dengan keberadaan Bank ASI,
semakin mudah oleh ibu-ibu untuk bisa saling membantu anggota bank ASI yang
lain. Ibu-ibu yang tidak memiliki ASI bisa memperoleh ASI dari anggota melalui
beberapa ketentuan yang sama-sama sudah disepakati. Biasanya seorang ibu akan
memberikan ASI kepada ibu yang memiliki bayi berjenis kelamin sama dengan
bayinya. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada pernikahan sepersusuan nantinya.
Dan
yang terbaru, saya menjumpai di sebuah jejaring sosial sebuah komunitas yang
bernama Ayah ASI. Komunitas ini sudah berdiri selama 5 tahun dengan tujuannya
adalah saling berbagi pengalaman antar sesama ayah dan beberapa pengetahuan
seputar anak dan ASI. Di sini para anggota bisa saling berbagi informasi untuk
menambah peran seorang ayah dalam keluarga. Selama ini ibu bertanggung jawab
untuk mendidik anak sedangkan ayah bertanggung jawab mencari nafkah untuk
keluarganya. Secara psikologis peran ayah sangat membantu dalam pemberian ASI
eksklusif. Seorang ayah memberikan semangat kepada ibu untuk terus memberikan
ASI selama 6 bulan pertama bahkan lebih sampai 2 tahun. Beberapa teknik cara pemberian
botol bayi dan berbagai cerita antar sesama ayah tentu akan menambah
pengetahuan akan pentingnya ASI untuk perkembangan bayi mereka. Dari komunitas
yang saya ketahui lewat media tersebut, terlihat begitu pentingnya peran seorang
ibu dari masa kehamilan sampai dengan menyusui anaknya. Begitu pentingnya ASI
sebagai nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan otak anak merupakan langkah
awal untuk menciptakan calon pemimpin masa depan.
Setelah
nutrisi anak tercukupi, maka peran ibu selanjutnya yaitu mendidik. Dalam hal
mendidik, sedini mungkin kita sudah mengajarkan bayi untuk mengenali lingkungan
di mana ia berada. Melatih berbicara, merangkak, sampai bayi bisa berjalan
merupakan usaha yang dilakukan seorang ibu. Bukan berarti seorang ayah tidak
terlibat dalam hal ini. Kedekatan seorang anak bersama ibu lebih mudah terjalin
dikarenakan sifat ibu yang penyayang dan keteladanan ibu dalam mendidik
anaknya. Seorang ibu yang peka tentu mengetahui apa saja yang dibutuhkan
anaknya. Berbagai nutrisi sesuai umur anak akan membantu meningkatkan
kecerdasan. Anak yang cerdas adalah anak-anak yang aktif dan mempunyai keingintahuan
yang lebih. Kita dapat melihat sedini mungkin bakat yang dimiliki oleh anak.
Dengan pengarahan yang baik, bakat yang dimiliki anak dapat tersalurkan. Hal ini
juga akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri dan pergaulan anak-anak
di lingkungannya. Selain dari bakat seorang anak, pendidikan dalam hal
pengetahuan formal juga akan membantu mempersiapkan anak untuk berinteraksi
dengan lingkungan yang lebih luas dari keluarga.
Dari
yang sudah saya paparkan, bisa kita ambil kesimpulan
bahwa untuk mempersiapkan anak menjadi pemimpin yang bertanggung jawab perlu
beberapa usaha yang dilakukan oleh ibu. Selain dari nutrisi dari makanan, ASI
mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam perkembangan otak. Banyak nutrisi
yang terdapat dalam ASI. Perkembangan otak yang sempurna tentu akan
menghasilkan anak yang cerdas dan aktif. Mendidik anak diibaratkan sebuah
berlian. Semakin diasah semakin berkilau. Begitu juga dengan anak, semakin
sering kita mengenalkan anak tentang berbagai hal yang baik dan yang tidak
maka, akan semakin mudah bagi anak untuk mempersiapkan dirinya menghadapi
lingkungan yang lebih luas sebagai calon pemimpin masa depan.
Yogyakarta, 16102013
#LombaBlogNUB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar